Sabtu, 15 September 2012

Menyemir Rambut



1.       Abu Ramtsah meriwayatkan,
“ Saya mendatangi Rasulullah saw., bersama anakku. Beliau bertanya, ‘ Apakah ini anakmu?’ Saya menjawab, ‘ Ya, dia benar-benar anakku. ‘ Beliau berkata, ‘ Ia tidak akan dibebani oleh dosamu, dan kamu tidak akan dibebani oleh dosanya.’ Saat itu, saya melihat uban Rasulullah saw., berwarna merah.”
(HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa’i, dan Ahmad)

Tirmidzi mengatakan, “ Hadist inilah yang paling baik daripada hadist yang lain dalam hal menjelaskan tentang uban Rasulullah saw. Hadist ini juga menjelaskan apa yang dimaksudkan dalam riwayat-riwayat lain yang sama-sama shahih bahwa rambut Rasulullah saw., tidak beruban. “ Sedangkan nama asli Abu Ramtsah adalah Rifa’ah bin Yatsribi at-Taimi.

2.       Utsman bin Mauhab meriwayatkan,
“ Abu Hurairah r.a. pernah ditanya, ‘ Apakah Rasulullah saw., mewarnai rambutnya?’ Abu Hurairah mengiyakan.”
(HR. Tirmidzi)

Tirmidzi mengatakan, “ Hadist ini juga diriwayatkan oleh Abu Awanah, dari Utsman bin Abdullah bin Mauhab, dari Ummu Salamah.”

3.       Jahdzamah al-Khashashiyah meriwayatkan, 1
“ Saya melihat Rasulullah keluar rumah dan mengeringkan rambut beliau dengan handuk. Saat itu, beliau baru saja mandi. Saya melihat pewarna dari daun inai di rambut beliau. ‘ Tirmidzi berkata, ‘ Guruku ragu apakah periwayat sebelumnya menggunakan redaksi ‘rad’un’ atau radghun’. ‘” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad) 2

4.       Anas meriwayatkan,
“ Saya melihat rambut Rasulullah saw., disemir.”
(HR. Tirmidzi dan Muslim) 3
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1.        Rasulullah saw., mengganti  namanya menjadi Laila. Sedangkan al-Khashashiyah berasal dari nama ibunya.
2.        Rad’un adalah bahan pewarna, terbuat dari daun za‘faran dan rus. Sedangkan radghun adalah segumpal pewarna yang menempel di kepala, baik terbuat dari daun pacar. Za‘faran, maupun yang lainnya. Guru dari Imam Tirmidzi yang dimaksud dalam hadist di atas adalah Ibrahim bin Harun.
3.        Pendapat yang paling kuat menyatakan bahwa Rasulullah saw., memang pernah menggunakan pewarna rambut. Tetapi, beliau hanya melakukannya sesekali. Hal itu diperkuat oleh hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim—sebuah hadist yang tidak mungkin diragukan serta tidak mungkin ditafsirkan dengan cara lain. Wallahu a’lam.

Asy-Syamail al-Muhammadiyyah/Imam Tirmidzi/Menyemir Rambut/6 : 55-57