Senin, 17 September 2012

Menyayangi binatang

     Abdullah bin Mas'ud meriwayatkan, suatu hari ia menemani Nabi dalam sebuah perjalanan. Mereka mendirikan tenda pada suatu tempat di mana terdapat seekor burung dengan dua sarangnya. Mereka membuang sarang-sarang itu untuk mendirikan tenda. Induk burung itu menangis dan mengipas-ngipaskan sayapnya. Rasulullah mengetahui hal itu dan beliau bertanya siapa yang telah menyusahkan induk burung itu sehingga ia begitu sedih. Nabi kemudian memerintahkan sahabatnya untuk mengembalikan sarang-sarang burung itu.
     Nabi juga mengetahui bahwa sebuah sarang semut telah dibakar. "Beliau bertanya siapa yang membakarnya, dan ketika kami mengatakan bahwa kamilah yang melakukannya, beliau berkata, 'Hanya Allah yang memiliki api yang berhak menghukum dengan api'."

Buku Kecil Kearifan Islam/Seri Satu/Maulana Wahiduddin Khan/Rendah Hati/hal.191-192