Sabtu, 07 Juli 2012

Mereka yang menoleransi tuntutan orang-orang yang berhak akan diberkati

     Abu Said meriwayatkan, ada seorang Badui yang datang pada Nabi untuk menagih utang. "Aku akan bikin hidupmu susah jika kau tidak bayar utangmu!" kata orang itu. Para sahabat menegurnya ,"Tak tahu diri, kau!" apa kau tidak sadar kau sedang bicara dengan siapa?" Orang itu menjawab bahwa ia hanya menagih sesuatu yang menjadi haknya.
     Kemudian Nabi berkata pada para sahabat ,"Mengapa kalian tidak berpihak pada si pemberi pinjaman?"
     Nabi lalu mengutus seseorang kepada Khaulah binti Qays untuk memintanya meminjami sejumlah kurma jika ia memilikinya. "Kami akan mengembalikannya padamu jika nanti kami mempunyainya," kata orang tersebut pada Khaulah, yang kemudian meminjamkan sejumlah kurma pada Nabi.
     Nabi menyerahkan kurma itu kepada orang Arab tadi, disertai tambahan sepotong daging.
     "Kau memang orang yang beriman dan jujur," ucap orang itu kepada Nabi."Semoga Tuhan memberkahimu."
     "Orang yang terbaik adalah mereka yang dengan tepat memberikan apa yang menjadi hak orang lain," kata Nabi. "Allah tidak akan memberkahi suatu masyarakat dimana si lemah tidak dapat meminta pada yang kuat apa yang menjadi hak mereka tanpa rasa takut atau kekhawatiran mendapatkan pembalasan."

Buku Kecil Kearifan Islam/Seri Satu/Maulana Wahiduddin Khan/Apakah Iman Itu?/hal.57