·
Muhammad
bin Sirin meriwayatkan,
“Suatu hari, kami bersama Abu Hurairah
r.a. yang sedang mengenakan dua pakaian berwarna merah tanah dan terbuat dari
katun. Kemudian Abu Hurairah membuang ingus pada salah satu dari kedua
pakaiannya itu. Ia berkata, ‘Wah!Wah!’ Lalu ia kembali membuang ingus pada
pakaiannya. Ketika itu, saya tersungkur ke tanah, tepat diantara mimbar
Rasulullah saw., dan kamar Aisyah; saya nyaris pingsan karena kelaparan.
Kemudian seseorang datang dan meletakkan kakinya di atas leher saya, ia mengira
bahwa saya orang gila. Padahal, saya bukan orang gila. Saya hanya
kelaparan.” (HR. Tirmidzi dan Bukhari)
·
Malik
bin Dinar meriwayatkan,
“‘Rasulullah saw., sama sekali tidak
pernah memakan roti ataupun daging sampai kenyang kecuali dhafaf.’ Malik bin
Dinar berkata, ‘ Saya bertanya kepada seorang penduduk Badui, ‘Apa yang
dimaksud dengan dhafaf?’ Ia menjawab, ‘Yaitu ketika seseorang mengonsumsi
makanan bersama orang banyak.’” (HR. Tirmidzi)
Asy-Syamail
al-Muhammadiyyah/Imam Tirmidzi/Kehidupan Rasulullah/9:75-78