·
Abu
Burdah meriwayatkan,
“’Aisyah r.a. menunjukkan sehelai
pakaian yang kasar dan sebuah sarung yang tebal kepada kami, kemudian ia
berkata, ‘Rasulullah saw. wafat ketika mengenakan dua pakaian ini.’”
(HR. Tirmidzi, Bukhari, Muslim,
Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Majah, dan Abu Syaikh)
·
Al-Asy’ats
bin Salim meriwayatkan dari bibinya, dari pamannya, dia berkata,
“Ketika saya berjalan di kota
Madinah, ada seseorang yang menegurku dari belakang, ‘Angkatlah sarungmu!
Sungguh, hal itu akan membuat sarungmu lebih bersih dan lebih awet.’ Ternyata,
orang itu adalah Rasulullah saw. Maka, aku berkata, “Wahai Rasulullah, sarungku
hanyalah sehelai kain yang putih bercampur hitam.’ Kemudian beliau berkata.
‘Tidakkah engkau meneladani diriku?’ Saya perhatikan beliau. Ternyata, ujung
sarung beliau hingga setengah betis beliau.”
(HR. Tirmidzi dam Ahmad)
·
Salamah
bin al-Akwa’ meriwayatkan,
“Utsman bin Affan biasa mengangkat
sarungnya hingga setengah betisnya. Ia berkata, ‘Seperti inilah sahabat karibku
– yaitu Rasulullah saw. – mengenakan sarung.’”
(HR. Tirmidzi dan Abu Syaikh)
·
Hudzaifah
bin al-Yaman meriwayatkan,
“Rasulullah saw. memegang urat
betisku, atau betis beliau, lalu berkata, ‘Inilah batas engkau mengenakan
sarungmu. Jika engkau enggan (mengenakan sarung sebatas betis), maka janganlah
sarung itu sampai menutupi kedua mata kakimu!’”
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasa’i,
dan Ahmad)
Asy-Syamail al-Muhammadiyyah/Imam
Tirmidzi/Sarung Rasulullah/hal. 123-128