1.
Abu Ramtsah meriwayatkan,
“ Saya mendatangi Rasulullah saw., bersama anakku. Beliau
bertanya, ‘ Apakah ini anakmu?’ Saya menjawab, ‘ Ya, dia benar-benar anakku. ‘
Beliau berkata, ‘ Ia tidak akan dibebani oleh dosamu, dan kamu tidak akan dibebani
oleh dosanya.’ Saat itu, saya melihat uban Rasulullah saw., berwarna merah.”
(HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa’i, dan Ahmad)
Tirmidzi
mengatakan, “ Hadist inilah yang paling baik daripada hadist yang lain dalam
hal menjelaskan tentang uban Rasulullah saw. Hadist ini juga menjelaskan apa
yang dimaksudkan dalam riwayat-riwayat lain yang sama-sama shahih bahwa rambut
Rasulullah saw., tidak beruban. “ Sedangkan nama asli Abu Ramtsah adalah
Rifa’ah bin Yatsribi at-Taimi.
2.
Utsman bin Mauhab meriwayatkan,
“ Abu Hurairah r.a. pernah ditanya, ‘ Apakah Rasulullah
saw., mewarnai rambutnya?’ Abu Hurairah mengiyakan.”
(HR. Tirmidzi)
Tirmidzi
mengatakan, “ Hadist ini juga diriwayatkan oleh Abu Awanah, dari Utsman bin
Abdullah bin Mauhab, dari Ummu Salamah.”
3.
Jahdzamah al-Khashashiyah
meriwayatkan, 1
“ Saya melihat Rasulullah keluar rumah dan mengeringkan
rambut beliau dengan handuk. Saat itu, beliau baru saja mandi. Saya melihat
pewarna dari daun inai di rambut beliau. ‘ Tirmidzi berkata, ‘ Guruku ragu
apakah periwayat sebelumnya menggunakan redaksi ‘rad’un’ atau radghun’. ‘” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, dan
Ahmad) 2
4.
Anas meriwayatkan,
“ Saya melihat rambut Rasulullah saw., disemir.”
(HR. Tirmidzi dan Muslim) 3
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1.
Rasulullah
saw., mengganti namanya menjadi Laila.
Sedangkan al-Khashashiyah berasal dari nama ibunya.
2.
Rad’un
adalah bahan pewarna, terbuat dari daun za‘faran dan rus. Sedangkan radghun
adalah segumpal pewarna yang menempel di kepala, baik terbuat dari daun pacar.
Za‘faran, maupun yang lainnya. Guru dari Imam Tirmidzi yang dimaksud dalam
hadist di atas adalah Ibrahim bin Harun.
3.
Pendapat
yang paling kuat menyatakan bahwa Rasulullah saw., memang pernah menggunakan
pewarna rambut. Tetapi, beliau hanya melakukannya sesekali. Hal itu diperkuat
oleh hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar dalam Shahih Bukhari dan Shahih
Muslim—sebuah hadist yang tidak mungkin diragukan serta tidak mungkin
ditafsirkan dengan cara lain. Wallahu a’lam.
Asy-Syamail al-Muhammadiyyah/Imam Tirmidzi/Menyemir Rambut/6 : 55-57