- Aisyah r.a. meriwayatkan,
- Salim bin Amir meriwayatkan bahwa ia mendengar Abu Umamah al-Bahili berkata,
"Tidak pernah ada kelebihan persediaan roti gandum di keluarga Rasulullah saw."
(HR. Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Sa'd)
- Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan,
- Sahl bin Sa'd r.a. meriwayatkan bahwa seseorang bertanya kepadanya,
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Naqiy adalah roti berwarna putih yang dibuat melalui proses pengayakan dan penyaringan berkali-kali.
2. Kata huwwara merupakan penafsiran dari periwayat hadits. huwwara adalah intisari tepung setelah berkali-kali diayak dan disaring.
"Keluarga Rasulullah saw. tidak pernah memakan roti gandum hingga kenyang selama dua hari berturut-turut sampai beliau wafat."
(HR. Tirmidzi, Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah)- Salim bin Amir meriwayatkan bahwa ia mendengar Abu Umamah al-Bahili berkata,
"Tidak pernah ada kelebihan persediaan roti gandum di keluarga Rasulullah saw."
(HR. Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Sa'd)
- Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan,
"Rasulullah saw. dan keluarganya pernah harus menahan lapar selama beberapa malam berturut-turut karena tidak ada makanan. Sebagian besar roti yang mereka makan adalah roti gandum."
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)- Sahl bin Sa'd r.a. meriwayatkan bahwa seseorang bertanya kepadanya,
"'Pernahkah Rasulullah saw. memakan naqiy(1) - (huwwara(2))?' Sahl menjawab, 'Rasulullah saw. tidak pernah melihat naqiy hingga beliau wafat.' Sahl kembali ditanya, 'Apakah kalian memiliki alat penyaring pada masa Rasulullah saw.?' Ia menjawab. 'Kami tidak memilikinya.' Sahl bertanya lagi, 'Lalu apa yang kalian lakukan dengan gandum (untuk menjadikannya roti)?' Ia menjawab, 'Kami meniupnya (menganginkannya)hingga kotoran-kotorannya beterbangan, lalu kami membuatnya menjadi adonan."
(HR.Tirmidzi, Bukhari, Ibnu Majah, Ahmad, dan Ibnu Sa'd)------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Naqiy adalah roti berwarna putih yang dibuat melalui proses pengayakan dan penyaringan berkali-kali.
2. Kata huwwara merupakan penafsiran dari periwayat hadits. huwwara adalah intisari tepung setelah berkali-kali diayak dan disaring.