Rabu, 27 Februari 2013

HADITS KEENAMBELAS - Jangan Marah

Dari Abu Hurairah r.a sesungguhnya sese-orang bertanya kepada Rasulullah s.a.w.,
"Ya Rasulullah, nasihatilah saya." Beliau bersabda : "Jangan kamu marah." orang itu menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau s.a.w., bersabda : "Jangan engkau marah."

(HR. Al-Bukhari)

Hadits Arba'in/Imam Nawawi/Hadits Keenambelas/Jangan Marah/hal.28

Rabu, 20 Februari 2013

HADITS KELIMABELAS - Etika Orang Beriman

Dari Abu Hurairah r.a., sesungguhnya Rasulullah s.a.w, bersabda ;
"Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia hormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya."

(HR. Al-Bukhari dan Muslim)


Hadits Arba'in/Imam Nawawi/Hadits Kelimabelas/Etika Orang Beriman/hal. 27

Rabu, 13 Februari 2013

Serban Rasulullah


·         Jabir r.a. meriwayatkan,
“Pada peristiwa Fathu Makkah, Rasulullah masuk kota Mekah dengan mengenakan seban hitam di kepala beliau.”
(HR. Tirmidzi, Muslim, Abu Dawud, Nasa’i, Darimi, Ahmad, dan Abu Syaikh)

·         Amr bin Harits r.a. meriwayatkan,
“Saya melihat Rasulullah saw. mengenakan serban hitam di kepala beliau.”
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

·         Amr bin Harits r.a. meriwayatkan,
“Sungguh, Rasulullah saw. pernah berkhotbah di hadapan orang-orang dengan menggunakan serban hitam di kepala beliau.”
(HR. Tirmidzi, Muslim, Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad)

·         Ibnu Umar r.a. meriwayatkan,
“Ketika Rasulullah saw. mengenakan serban hitam, beliau menjulurkan serban itu di antara kedua pundak beliau.”
(HR. Tirmidzi dan Abu Syaikh)

Nafi’ berkata, “Ibnu Umar melakukan hal yang sama.” Ubaidillah bin Umar berkata, “Saya melihat Qasim bin Muhammad dan Salim juga melakukan hal yang sama.”

·         Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan,
“Sungguh, Rasulullah saw. pernah berkhotbah di hadapan orang-orang dengan mengenakan serban hitam di kepala beliau.
(HR. Tirmidzi dan Ahmad)

Asy-Syamail al-Muhammadiyyah/Imam Tirmidzi/Serban Rasulullah/hal. 117-122

Pelindung Kepala Rasulullah Ketika Perang


·         Anas bin Malik r.a., meriwayatkan,
“Nabi saw., memasuki kota Mekah dengan mengenakan migfar, kemudian seseorang berkata kepada beliau, ‘Ini, Ibnu Khathal sedang bergantung pada kain penutup Ka’bah.’ Maka Rasulullah saw., berkata, ‘Bunuhlah dia!’”
(HR. Tirmidzi, Bukhari, Muslim dan, Abu Dawud)

·         Anas bin Malik r.a., meriwayatkan,
“Rasulullah memasuki kota Mekah pada peristiwa Fathu Makkah dengan menggunakan migfar. Ketika beliau melepaskan migfar itu, ada seorang laki-laki menghadap beliau seraya menginformasikan bahwa Ibnu Khathal bergantung pada tirai penutub Ka’bah. Maka Rasulullah saw., berkata, ‘Bunuhlah dia!’”
               
                Ibnu Syihab berkata, “Saya mendengar informasi bahwa pada saat itu Rasulullah saw., tidak sedang berihram.”
(HR. Tirmidzi, Bukhari, Abu Dawud, Muslim, Nasa’i, Ibnu Majah, Darimi, Malik, dan Ahmad)


Asy-Syamail al-Muhammadiyyah/Imam Tirmidzi/Pelindung Kepala Rasulullah Ketika Perang

Baju Besi Rasulullah


·         Zubair bin Awwam r.a., meriwayatkan,
“Pada Perang Uhud, Rasulullah saw., mengenakan dua baju besi. Beliau mencoba naik ke atas sebuah batu besar. Tetapi, beliau tidak mampu melakukannya. Maka, Rasulullah mendudukkan Thalhah lalu menaiki tubuhnya sehingga beliau pun berhasil naik ke batu itu. Saya mendengar Rasulullah saw., berkata, ‘Thalhah berhak mendapatkan pahala dan surga.’”
(HR. Tirmidzi, Hakim, Baihaqi, dan Ibnu Hibban)

·         Said bin Yazid r.a., meriwayatkan,
“Pada Perang Uhud, Rasulullah saw., mengenakan dua rangkap baju besi.”
(HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad)


Asy-Syamail al-Muhammadiyyah/Imam Tirmidzi/Baju Besi Rasulullah/hal.

Kamis, 07 Februari 2013

Satu-satunya cara untuk memperbaiki diri adalah mengikuti jejak muslim terdahulu

     Imam Malik pernah mengatakan bahwa umat Islam di masa kini dapat memperbaiki diri hanya dengan memakai cara yang digunakan kaum Muslim sebelum mereka untuk memperbaiki diri.


Buku Kecil Kearifan Islam/Seri Satu/Maulana Wahiduddin Khan/Apakah Iman Itu?/hal.40

Menjaga Silaturahmi

Ata bin Yazid meriwayatkan Nabi pernah berkata : "Siapapun yang memutuskan silaturahmi dengan saudaranya lebih dari tiga hari tanpa bertegur sapa, tidak dapat dibenarkan. Siapapun dari keduanya yang menyapa lebih dahulu, maka dia adalah yang lebih baik."

Buku Kecil Kearifan Islam/Seri Satu/Maulana Wahiduddin Khan/Apakah Iman Itu?/Hal. 40