Jumat, 13 Juli 2012

Renungan Sholat Berjama'ah bag.04 / Fakta penggunaan umur

     Pada grafik tadi telah kita lihat bahwa umur kita di dunia yang merupakan satu-satunya kesempatan untuk mempersiapkan bekal akhirat yang kekal abadi ternyata amat sangat singkat. Tragisnya umur yang sangat singkat itu digunakan secara salah pula.

     Siklus Harian Penggunaan Umur

Begitu kecil porsi waktu untuk ibadah/sholat
     Memang, bagi yang faham agama bisnispun bernilai ibadah, akan tetapi bagi yang kurang faham, tidak jarang sholat dibisniskan. Jika sedang bersama partner yang taat beragama dia sholat, kalau tidak maka sholat diabaikan.
   
Sholat yang porsinya sangat kecil itu masih perlu dipertanyakan :
- Apa dilaksanakan secara penuh 5 x sehari atau bolong-bolong ?
- Apa pelaksanaannya biasa, kilat atau express seperti burung mematuk ?
Ingat, sholat express yang banyak terjadi di Tarawih Ramadhan adalah gaya sholat orang munafik.

RasuluLlah s.a.w bersabda :
     "Itulah sholatnya orang munafiq dia duduk mengamati matahari, maka ketika berada diantara 2 tanduk syetan (hampir terbenam) ia shalat (seperti burung) mematuk 4 kali dan tidak ingat Allah melainkan sedikit sekali."   (HR. Muslim 987)

     Berapa % dari sholat itu yang dikerjakan dengan khusyu' ?
Ingat, ketika selesai sholat bisa jadi orang hanya dapat nilai 1/2, 1/4, 1/8 atau bahkan bisa jadi orang tidak dapat nilai sama sekali karena sholatnya tidak khusyu' atau karena sebab lainnya.

RasuluLlah s.a.w bersabda :
     "Sesungguhnya ada hamba (manusia) melaksanakan sholat tapi tidak diterima dari sholatnya itu melainkan 1/10, 1/9, 1/8, 1/7, 1/6, 1/5, 1/4, 1/3 atau setengahnya."   (HR. Ahmad 18136)

     Jadi, bagaimana cara kita kelak menjawab pertanyaan Allah s.w.t di hari mahsyar ?
Padahal RasuluLlah s.a.w bersabda :
     "Tidak beranjak kaki anak Adam dari hadapan Allah pada hari qiyamat sehingga ditanya mengenai 5 perkara. mengenai umurnya, untuk apa dihabiskan." (HR. At-Tirmidzi 2340)

Apa kita terus terang saja :
- Ya Allah, umurku habis untuk cari duit atau
- Ya Allah, umurku habis untuk nonton TV atau
- Ya Allah, umurku habis untuk ngerumpi atau
- Ya Allah, umurku habis untuk penyaluran hobi atau
- Ya Allah, maafkan daku, umurku habis untuk bercengkerama dengan anak dan istri.
     Lalu apa jadinya jika Allah s.w.t mengatakan kepada kita :

     " Maka rasailah olehmu (siksa ini) disebabkan kamu melupakan akan pertemuan dengan harimu ini (Hari Mahsyar) ; sesungguhnya Kami telah melupakan kamu (pula) dan rasakanlah siksa yang kekal, disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan".   (QS. As-Sajdah / 32:14)
                                                                     
Na'udzu biLlah min dzalik!

Renungan Sholat Berjama'ah/Muhammad Zubaidi/bab.4 : 9-11