Selasa, 10 Juli 2012

Renungan Sholat Berjama'ah / bag.01

     Sebuah iklan :
"Nikmati produknya raih hadiahnya, mau Haji Plus atau BMW Jangan Ketinggalan segera kunjungi Minimarket terdekat"
     
     Apa jadinya jika pengumuman ini dipasang di koran, majalah atau ditempelkan ditempat-tempat umum? Pastilah minimarket dan supermarket yang memasarkan produk itu dibanjiri pembeli.
     Ya, kita sering menjumpai iming-iming seperti itu di berbagai supermaket, sehingga banyak orang yang membeli meskipun tidak memerlukannya. Mereka tidak sadar, dengan cara itu mereka telah tergelincir ke dalam dosa besar yaitu judi.
     Berikut ini contoh dari iming-iming yang membuat banyak orang tergiur.

     "Tahun 2005 seorang selebritis di Jakarta mengumumkan lewat tv mencari pembantu rumah tangga dan menjanjikan gaji Rp. 10 juta/bulan. Maka belasan ribu peminat mendaftarkan diri, sebagiannya bahkan dari kota-kota jauh seperti :Medan, Makasar, Denpasar dll."

     Sekarang mari kita lihat reaksi sebagian umat Islam jika membaca iming-iming dari Nabi saw. :

     " Barangsiapa sholat is'ya berjama'ah (di masjid) maka seolah-olah ia sholat separuh malam dan barang siapa sholat subuh berjama'ah (di masjid) maka seolah-olah ia sholat sepanjang malam" (Muslim 1049)

Bagaimana reaksi mayoritas umat ini?
     Apa mereka pada ke masjid seperti orang-orang yang tertarik iming-iming gaji Rp.10.000.000 berbondong-bondong ke Jakarta?
     Ternyata tidak, Menyikapi iming-iming Allah swt, mereka sudah kiat tersendiri. Ketika adzan subuh berkumandang disikapi dengan 3T :
1. Tarik Selimut
2. Tutup telinga
3. Tidur terus
     Ini bahkan banyak dilakukan oleh orang-orang yang bertetangga dengan masjid, seandainyalah mereka tahu betapa besar nilai sholat Subuh dan is'ya berjama'ah niscaya mereka datang ke masjid meskipun dengan merangkak.

Renungan Sholat Berjama'ah/Muhammad Zubaidi/hal.1-2